Kantor adalah tempat berlangsungnya berbagai aktivitas administrasi yang melibatkan integrasi sistem antara manusia, teknologi, dan prosedur untuk mengelola data serta informasi, mulai dari penerimaan hingga distribusi. Seiring perkembangan kantor dan keterbatasan ruang, desain serta fasilitasnya, termasuk furnitur, harus menyesuaikan. Furnitur mencakup berbagai perlengkapan seperti lemari, meja, kursi, dan tempat tidur, yang tidak hanya melengkapi kebutuhan rumah tangga, tetapi juga mendukung estetika dan fungsi kantor. Beberapa furnitur yang umum di perkantoran adalah partisi, meja, kursi, dan sofa. Sofa menjadi elemen penting dalam perkantoran, namun keterbatasan ruang sering membuat penggunaannya kurang optimal. Untuk mengatasi hal ini, sofa modular dirancang dengan konsep fleksibel, memungkinkan konfigurasi ulang sesuai kebutuhan ruang, bahkan dilengkapi fitur seperti tempat penyimpanan. Fokus penelitian ini adalah sofa modular perkantoran, dengan metode kualitatif yang mendukung eksplorasi desain inovatif. Proses perancangan menggunakan metode SCAMPER, meliputi analisis desain, pembuatan, evaluasi, dan revisi produk. Hasil validasi menunjukkan bahwa fitur modular seperti kemampuan membongkar-pasang dan tempat penyimpanan dengan hidrolik sangat dihargai pengguna. Meski estetika produk mendapat penilaian beragam dan material dianggap kurang memadai, kenyamanan untuk penggunaan jangka panjang cukup memuaskan. Meskipun demikian, produk masih perlu perbaikan lebih lanjut untuk meningkatkan performa keseluruhan. Walaupun terdapat beberapa kekurangan, produk ini dinilai memiliki potensi dan mendapat rekomendasi positif dari pengguna untuk pengembangan lebih lanjut.