Perkembangan industri tekstil di Kota Bandung memberikan kontribusi dengan membawa dampak positif terhadap perekonomian, namun juga menimbulkan masalah limbah tekstil sisa produksi konfeksi yang menumpuk. Limbah ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Berdasarkan data, limbah tekstil merupakan salah satu jenis sampah terbesar yang sulit terurai dan berkontribusi signifikan terhadap penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir. Studi kasus dalam penelitian ini, kepada beberapa konfeksi di Jalan Tamim, Bandung. Limbah yang dihasilkan konfeksi ini perlu diperhatikan dalam pengelolaan lingkungan di konfeksi dan menyoroti urgensi untuk mengimplementasikan praktik-produksi yang lebih sustainable. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi solusi pengelolaan limbah tekstil dan analisis praktik produksi yang menghasilkan limbah tekstil di konfeksi Jalan Tamim, dengan menggunakan metode Life Cycle Sustainability Assesment dan teknik desain upcycle dalam mengelola praktik produksi hingga pemanfaatan limbah tekstil sisa produksi menjadi lebih sustainabe. Melalui analisis dan pemilahan limbah tekstil, penelitian ini melakukan perancangan produk sustainable fashion yang dapat meningkatkan nilai estetika dan fungsi limbah tekstil. Metode pengumpulan data menggunakan data observasi, wawancara, studi literatur, dan eksplorasi. Metode analisis data analisis SWOT dan metode LCSA. Serta tujuan SDGs no 11.6 yang berfokus mengurangi dampak buruk pada lingkungan dan metode fashion thinking untuk tahapan proses perancangan. Sehingga hasil penelitian ini, menciptakan solusi berkelanjutan bagi konfeksi dalam proses-praktik produksi, mengurangi dampak limbah yang dihasilkan dan dapat mendukung pengembangan industri fashion yang berkelanjutan di Bandung.
Kata kunci: Limbah Tekstil, Sustainable Fashion, Life Cycle Sustainability Assesment (LCSA), Konfeksi, Bandung