Pendidikan adalah hal penting dalam kehidupan, berdasarkan SDGs Nomor 4 tentang pendidikan yang berkualitas, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang sama, seperti halnya anak kebutuhan khusus tunagrahita. Dalam sistem pendidikan anak-anak dengan kebutuhan khusus ini sering kali diabaikan, masalah ini mencakup kurangnya sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang keterampilan untuk menunjang kreativitas anak dan elemen interior yang belum memadai. Penelitian ini menggunakan pendekatan design thinking yang melibatkan lima tahap empathize, define, ideate, prototype, dan testing. Pengumpulan data yang melalui observasi, wawancara, kuesioner, pengamatan visual, dan studi pustaka. Kemudian data yang dikumpul dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT dan matrik perbandingan. Dalam Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan elemen interior yang sesuai dengan standar dapat memberikan stimulasi sensorik yang positif anak tunagrahita dan menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan kreativitas anak tunagrahita dalam pengembangan bakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis dan menghasilkan perancangan interior ruang keterampilan pada anak tunagrahita yang dapat meningkatkan kreativitas.