Perkembangan kendaraan listrik di Indonesia mengalami peningkatan pesat, didukung oleh kebijakan pemerintah untuk mendorong adopsi teknologi ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai purna jual motor listrik Zuzu dan motor konversi Vespa di Indonesia menggunakan pendekatan analisis nilai sisa (salvage value). Dengan fokus pada kondisi fisik kendaraan dan usia, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menghitung nilai penyusutan dengan pendekatan metode garis lurus, SOYD, dan DDB. Analisis Total Cost of Ownership (TCO) turut digunakan untuk memberikan wawasan mendalam tentang faktor-faktor yang memengaruhi nilai purna jual. Langkah-langkah penelitian meliputi pengumpulan data primer dari wawancara dengan ahli dan pengumpulan data sekunder dari literatur terkait. Data ini dianalisis untuk mengidentifikasi komponen signifikan seperti baterai, motor listrik DC Brushless, dan kontroler yang memengaruhi nilai purna jual kendaraan. Penggunaan metode depresiasi memungkinkan perbandingan berbagai skenario nilai aset setelah masa penggunaan tertentu. Parameter keberhasilan penelitian ini ditunjukkan dengan hasil estimasi nilai purna jual pada tahun akhir masa pemakaian masing masing komponen untuk motor listrik Zuzu dengan nilai Rp3.515.304 dan motor konversi Vespa dengan nilai Rp6.738.159. Dari penelitian ini ditemukan bahwa untuk mencari “best price” diperlukan mix method dalam dalam proses estimasinya dengan tujuan menggairahkan ekosistem kendaraan listrik. Hasil penelitian memberikan rekomendasi yang dapat membantu konsumen, produsen, dan pemerintah dalam pengambilan keputusan terkait investasi dan kebijakan kendaraan listrik. Dengan demikian, penelitian ini berkontribusi pada pengembangan pasar kendaraan listrik yang lebih efisien di Indonesia.