Pertumbuhan sepeda motor listrik di Indonesia masih menghadapi tantangan signifikan meskipun kesadaran akan keberlanjutan meningkat. Preferensi konsumen memainkan peran penting dalam membentuk pasar, di mana kemudahan servis menjadi faktor utama yang memengaruhi keputusan. Sepeda motor konvensional lebih disukai karena ketersediaan layanan perbaikan dan suku cadang yang lebih luas serta biaya operasional yang lebih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pasar terhadap sepeda motor listrik dan konvensional dengan menggunakan delapan dimensi kualitas Garvin. Penelitian ini dilakukan di Jawa Timur dengan 170 responden melalui survei berbasis skala likert dan dianalisis menggunakan regresi logit.
Pendekatan regresi logit menunjukkan bahwa kemudahan servis memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih kendaraan, dengan koefisien regresi sebesar -0,165 dan odds ratio 0,848. Hasil analisis mengungkapkan bahwa peningkatan infrastruktur servis, ketersediaan suku cadang, dan keterampilan teknisi dapat meningkatkan adopsi sepeda motor listrik. Selain itu, insentif pemerintah seperti subsidi harga dan pengembangan infrastruktur pengisian daya juga menjadi faktor penting dalam mempercepat peralihan ke kendaraan listrik.
Model penelitian ini memiliki tingkat akurasi 62,6%, dengan prediksi untuk pengguna sepeda motor konvensional mencapai 91,5%. Hasil penelitian menegaskan bahwa meskipun kualitas produk berdasarkan dimensi Garvin berperan penting dalam preferensi konsumen, faktor infrastruktur dan biaya tetap menjadi penentu utama dalam adopsi kendaraan listrik di Indonesia.