Pengembangan kendaraan listrik di Indonesia diharapkan dapat mengurangi emisi dan
mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Namun, masyarakat
cenderung enggan beralih dari teknologi yang ada, sehingga penting untuk memahami
preferensi masyarakat dalam memilih solusi metode pengisian daya yang ada. Penelitian
ini menganalisis preferensi masyarakat terhadap metode pengisian daya, yaitu pengisian
baterai dan penukaran baterai, menggunakan delapan dimensi kualitas Garvin sebagai
variabel evaluasi.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Data
dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan secara daring kepada 111 responden
yang merupakan pengguna sepeda motor listrik di wilayah Jawa Timur. Analisis data
dilakukan melalui uji validitas, reliabilitas, inferensial, serta regresi logistik untuk
menentukan faktor signifikan yang memengaruhi preferensi pengguna. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kinerja (performansi) dan daya tahan (durabilitas) memiliki
pengaruh signifikan terhadap pilihan metode pengisian daya.
Metode pengisian baterai memiliki rasio peluang 1,348 kali lebih besar dalam aspek
kinerja dan 0,766 kali lebih besar dalam aspek daya tahan dibandingkan penukaran
baterai. Model regresi memiliki akurasi 64,0%, dengan prediksi preferensi pengguna
terhadap pengisian baterai mencapai 78% dan penukaran baterai 48,1%. Penelitian ini
diharapkan dapat membantu produsen dalam meningkatkan kualitas baterai serta
mendorong pemerintah mempercepat pengembangan infrastruktur pengisian daya yang
lebih efisien demi mendukung adopsi kendaraan listrik secara luas