Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menyediakan akses telekomunikasi yang merata, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Penelitian ini merancang jaringan telekomunikasi dengan teknologi 5G New Radio (NR) menggunakan frekuensi 2,3 GHz, bandwidth 100 MHz, serta model Propagasi Urban Macro (UMa) yang dilengkapi dengan dua analisis utama, yaitu coverage planning dan capacity planning untuk menyesuaikan kondisi geografis wilayah.
Penelitian ini dilakukan menggunakan aplikasi ATOLL, dengan hasil optimasi yang signifikan melalui pemilihan lokasi, peningkatan gain antena, dan penyesuaian penempatan site. Pada perencanaan coverage planning dengan 206 site, area yang tercakup mencapai 100% dengan RSRP -90,23 dBm, SS-SINR 24,88 dB, dan throughput 232,07 Mbps. Sebaliknya, pada perencanaan capacity planning dengan 14 site, cakupan area hanya mencapai 54,4% dengan RS