Transformasi digital di sektor kesehatan Indonesia menjadi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas layanan kesehatan, sebagaimana diamanatkan oleh UU 17/2023 tentang Kesehatan, kewajiban Penyelenggara Sistem Informasi Kesehatan (SIK) untuk mengintegrasikan sistem mereka dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional (Pasal 345 ayat (3)). Permenkes 24/2022 mewajibkan Fasilitas Kesehatan (Faskes) menghubungkan Rekam Medis Elektronik (RME) dengan SATUSEHAT (Pasal 21) serta membuka akses isi rekam medis kepada Kementerian Kesehatan (Pasal 28).
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kerangka kerja (framework) penilaian Sistem Informasi Kesehatan (SIK) rumah sakit berbasis kepatuhan dan kesiapan, guna meningkatkan akuntabilitas dan efektivitas layanan kesehatan. Implementasi SIK merupakan kewajiban bagi fasilitas kesehatan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang menegaskan integrasi SIK rumah sakit dengan Sistem Informasi Kesehatan Nasional. Penelitian ini mengevaluasi efektivitas penerapan tata kelola berbasis kepatuhan, mengidentifikasi kesenjangan dalam implementasi, serta mengukur kesiapan digitalisasi rumah sakit di Provinsi Jawa Barat.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa SIK rumah sakit berada pada Level 3 (Terbentuk dan Otoritas), dengan skor tertinggi pada aspek tata kelola (3,42) dan pemanfaatan data (3,29). Namun, terdapat tantangan pada aspek interoperabilitas (2,22), infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (2,94), serta keamanan data (2,63). Penelitian ini juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta penyelarasan kompetensi dengan kebutuhan teknologi informasi. Persepsi positif pengelola SIK terhadap manfaat teknologi, kesiapan sistem, dan keamanan data memainkan peran penting dalam mendorong adopsi teknologi.
Kerangka kerja yang diusulkan dalam penelitian ini mengintegrasikan elemen kepatuhan, kesiapan, dan teknologi untuk menilai keberhasilan implementasi SIK rumah sakit. Rekomendasi strategis meliputi penguatan interoperabilitas, investasi infrastruktur TIK, peningkatan kapasitas SDM, dan pengembangan analitik data untuk mendukung transformasi digital sektor kesehatan. Penelitian ini diharapkan menjadi panduan bagi rumah sakit dalam menyempurnakan implementasi SIK, guna mendukung pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi, efektif, dan berbasis data