Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh toleransi risiko terhadap keputusan investasi berdasarkan tingkat generasi, yaitu Generasi Baby Boomer, X, Y, dan Z di DKI Jakarta. Latar belakang dari penelitian ini berawal dari pentingnya pemahaman terkait perilaku investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global serta meningkatnya minat masyarakat terhadap kegiatan berinvestasi. DKI Jakarta dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan pusat ekonomi nasional yang mencerminkan tren perilaku keuangan lintas generasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Conditional Process Analysis, yang dianalisis menggunakan IBM SPSS 27. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada responden dari setiap kelompok generasi. Teknik analisis regresi linier digunakan untuk menguji pengaruh langsung antara toleransi risiko dan keputusan investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) toleransi risiko berpengaruh signifikan terhadap keputusan investasi secara keseluruhan; (2) individu dengan tingkat toleransi risiko yang tinggi cenderung memiliki perilaku investasi yang lebih agresif dengan memilih instrumen berisiko tinggi.
Lebih lanjut, generasi Baby Boomer dan X menunjukkan kecenderungan memilih instrumen konservatif seperti deposito dan obligasi, yang mencerminkan pendekatan investasi yang hati-hati. Sebaliknya, Generasi Y dan Z lebih terbuka terhadap aset berisiko tinggi seperti saham, reksa dana, dan platform investasi digital lainnya. Selain faktor generasi, kelompok usia, pendapatan, dan pengalaman berinvestasi juga terbukti berperan sebagai faktor moderasi dalam hubungan antara toleransi risiko dan keputusan investasi. Temuan ini menguatkan bahwa perilaku keuangan tidak hanya ditentukan oleh tingkat toleransi risiko, tetapi juga oleh kapasitas finansial dan siklus kehidupan seseorang.
Kata Kunci: Toleransi Risiko, Keputusan Investasi, Generasi, Perilaku Keuangan, DKI Jakarta.