ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh pemanfaatan teknologi, inovasi ambidexterity, dan dukungan pemerintah terhadap resiliensi bisnis UMKM komunitas lokal di Kota Pontianak, dengan komunitas lokal sebagai variabel moderasi dan bagaimana peran inovasi ambidexterity sebagai variabel intervening untuk hubungan antara penggunaan teknologi dan resiliensi bisnis. Studi ini dilatarbelakangi oleh tantangan di era VUCA, khususnya selama pandemi COVID-19, yang menurunkan jumlah UMKM resilient di Pontianak dari 28.208 unit (2019) menjadi 15.835 unit (2024). Penelitian mengintegrasikan teori Entrepreneurial Interdependence dan konsep resiliensi bisnis. Pemanfaatan teknologi mencakup infrastruktur teknologi, pengembangan berbasis teknologi, dan sikap proaktif. Inovasi ambidexterity membantu UMKM menyeimbangkan kebutuhan jangka pendek dan panjang. Dukungan pemerintah meliputi akses pembiayaan, insentif pajak, serta pelatihan digitalisasi. Menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini melakukan survei terhadap 400 UMKM anggota komunitas lokal di Kota Pontianak yang telah beroperasi minimal 5 tahun. Data dikumpulkan melalui kuesioner online dan dianalisis menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil menunjukkan pemanfaatan teknologi, inovasi ambidexterity, dan dukungan pemerintah berpengaruh positif signifikan terhadap resiliensi bisnis. Komunitas lokal memperkuat hubungan variabel independen dengan resiliensi bisnis. Implikasi praktis mencakup rekomendasi untuk meningkatkan adopsi teknologi, inovasi ambidexterity, dan optimalisasi dukungan pemerintah bagi UMKM.
Kata kunci: UMKM, pemanfaatan teknologi, inovasi ambidexterity, dukungan pemerintah, resiliensi bisnis, komunitas lokal.