Penelitian ini berfokus pada komunikasi interpersonal remaja fatherless akibat perceraian orang tua dalam membangun hubungan sosial di lingkungan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi interpersonal remaja yang mengalami ketidakhadiran sosok ayah di lingkungan sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap delapan remaja di Kabupaten Bandung berusia 13–21 tahun, serta satu informan ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakhadiran peran ayah berdampak pada pola komunikasi interpersonal remaja yang mereka bangun, tercermin dari kecenderungan menarik diri dari interaksi sosial, ketidakstabilan emosi, serta hambatan dalam membentuk kepercayaan interpersonal. Namun, beberapa remaja menunjukkan kemampuan adaptasi sosial yang baik dengan dukungan dari lingkungan sekitar. Pola komunikasi yang terbentuk berkaitan erat dengan tipe keterikatan emosional (attachment) yang mereka alami sejak mengalami fatherless. Lingkungan sosial dan dukungan emosional dari keluarga, teman, maupun komunitas memiliki peran penting dalam membantu remaja fatherless mengembangkan komunikasi interpersonal yang lebih sehat dan positif.
Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Remaja,
Fatherless, Perceraian, Lingkungan Sosial