Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelanggan terhadap Electronic Word of Mouth (e-WOM) dapat memengaruhi keputusan pembelian dengan citra perusahaan (corporate image) sebagai variabel mediasi, pada konsumen The Body Shop di Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya penurunan penjualan The Body Shop selama tiga tahun terakhir, yang dibarengi dengan meningkatnya ulasan negatif di media sosial terkait efektivitas produk. Dalam era digital, ulasan konsumen secara daring telah menjadi salah satu faktor utama dalam membentuk persepsi dan citra suatu merek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, dan data diperoleh dari 100 responden aktif pengguna media sosial yang juga merupakan konsumen The Body Shop. Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 4. Variabel e-WOM diukur melalui tiga dimensi utama, yaitu Quality (kualitas informasi), Quantity (jumlah ulasan), dan Credibility (tingkat kepercayaan terhadap ulasan yang diterima konsumen).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa e-WOM Quality, e-WOM Quantity, dan e-WOM Credibility berpengaruh signifikan dan positif terhadap Corporate Image secara langsung, namun Corporate Image tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Corporate Image juga terbukti secara signifikan memediasi hubungan antara e-WOM Quality terhadap keputusan pembelian, tetapi tidak memediasi hubungan antara e-WOM Quantity, Credibility, dan Keputusan Pembelian.
Temuan ini menegaskan bahwa pengaruh terhadap ulasan online mampu membentuk citra perusahaan yang positif di benak konsumen, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan niat dan keputusan pembelian. Dengan kata lain, citra perusahaan berperan sebagai jembatan yang memperkuat pengaruh e-WOM terhadap perilaku pembelian konsumen. Oleh karena itu, The Body Shop di Indonesia disarankan untuk mengelola e-WOM secara strategis dan proaktif, serta menjaga komunikasi digital yang transparan, responsif, informatif, dan relevan agar mampu membangun citra positif dan mempertahankan loyalitas konsumen di tengah persaingan industri kecantikan yang semakin ketat.