PT Imperium Dankai Sentosa menghadapi berbagai kendala dalam pengelolaan teknisi layanan Pest control, khususnya dalam penjadwalan, monitoring, pengajuan izin dan pergantian teknisi, pelaporan harian serta laporan hasil layanan. Proses-proses tersebut masih dilakukan secara manual tanpa prosedur baku dan dokumentasi yang terstandar, sehingga berisiko menyebabkan inefisiensi koordinasi dan hilangnya data layanan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan proses bisnis As-Is, mengusulkan perbaikan proses melalui model To-Be, serta mengevaluasi efektivitas perbaikannya melalui simulasi dan analisis nilai peningkatan efisiensi. Metode yang digunakan adalah pendekatan Business Process Improvement (BPI), dengan pemodelan menggunakan BPMN melalui perangkat lunak Bizagi Modeler. Hasil pemodelan menghasilkan lima usulan proses To-Be, yaitu penjadwalan teknisi, monitoring layanan, izin dan pergantian teknisi sementara, pelaporan harian, dan pelaksanaan layanan. Usulan ini diperkuat dengan rancangan SOP teknis serta alat bantu digital berupa Google Form untuk pelaporan dan Google Drive sebagai media pengumpulan dokumen. Hasil simulasi menggunakan Bizagi Modeler menunjukkan bahwa proses penjadwalan mengalami pengurangan waktu sebesar 18% dan penurunan utilisasi sebesar 17%. Proses monitoring mengalami efisiensi waktu hingga 48%, penurunan beban kerja sebesar 42%, biaya sebesar 48%. Proses perizinan dan pergantian teknisi menunjukkan efisiensi waktu 29% dan pengurangan beban kerja sebesar 26%. Pelaporan harian menunjukkan pengurangan waktu sebesar 14%, pengurangan biaya 14%, dan penurunan aktivitas sebesar 25%. Sementara itu, pelaksanaan layanan menunjukkan sedikit peningkatan efisiensi waktu sebesar 0,8% dan penurunan utilisasi sebesar 1%. Secara keseluruhan, model proses To-Be memberikan peningkatan efisiensi dan efektivitas operasional, mendukung dokumentasi yang lebih tertata, serta layak dipertimbangkan untuk diterapkan guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional layanan Pest control.