Hubungan romantis memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan psikologis individu. Tugas Akhir ini membahas bagaimana hubungan romantis dapat menunjang tiga kebutuhan dasar psikologis dalam Self-Determination Theory, yaitu kemandirian (autonomy), kompetensi (competence), dan keterhubungan (relatedness). Pemenuhan kebutuhan tersebut diinterpretasikan melalui karya seni lukis yang menampilkan gestur keseharian pasangan sebagai simbol dari dinamika hubungan yang mendukung perkembangan psikologis individu. Tiga karya lukis diciptakan sebagai interpretasi visual dari masing-masing aspek dalam Self-Determination Theory. Visualisasi diwujudkan melalui penggunaan simbol gestur, ekspresi tubuh, komposisi, warna, dan keintiman figuratif untuk menghadirkan makna emosional dan reflektif. Proses penciptaan karya melibatkan eksplorasi personal dan pendekatan ekspresif yang bertujuan untuk mengajak pengamat merasakan kedalaman cinta serta keterikatan emosional dalam hubungan romantis. Melalui pengkaryaan ini, penulis tidak hanya ingin merefleksikan pengalaman personal, tetapi juga menginspirasi pengamat untuk memahami bahwa cinta dapat menjadi kekuatan besar yang mendukung pertumbuhan psikologis, ekspresi diri, serta memberi dampak positif bagi individu maupun lingkungan sekitarnya.