Lansia merupakan kelompok manusia yang berumur di atas 60 tahun. Lansia sering menghadapi tantangan dalam menjalani masa tuanya, permasalahan tersebut meliputi kesulitan dalam mengenakan dan melepas pakaian, tingginya frekuensi pergantian pakaian, kesulitan mengenakan pakaian akibat tremor, dan hambatan yang dialami oleh beberapa lansia karena berpakaian dalam kondisi duduk. Seiring bertambahnya usia, lansia cenderung mengalami peningkatan tingkat ketergantungan. Studi kasus pada penelitian ini adalah pada Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Pertiwi di Bandung. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan yang ada pada lansia. Tahapan Research and Development diimplementasikan mulai dari proses pengumpulan data melalui observasi dan wawancara, menganalisis kebutuhan utama atau urgensi dari lansia, perancangan dan pengembangan ide solusi, hingga pengujian yang dilakukan oleh calon pengguna. Pada perancangan pakaian menggunakan metode SCAMPER, Penelitian ini akan difokuskan pada perancangan pakaian adaptif yang memfokuskan pada 6 aspek mulai dari kenyamanan, kemudahan penggunaan, fleksibilitas gerakan, desain estetika, kemudahan seperti penyimpanan dan pencucian, dan keamanan mengurangi risiko cedera. Penelitian ini menghasilkan pakaian adaptif yang dirancang untuk memudahkan proses saat melepas dan memasang, dengan mempertimbangkan keterbatasan fisik yang dialami oleh lansia. Perancangan pakaian adaptif ini sesuai dengan SDGs ‘Good Health and Well-being’ dengan meningkatkan kualitas hidup lansia melalui desain yang dirancang sesuai dengan kebutuhan lansia.