Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan keberlanjutan pengelolaan sampah di TPST Sentiong, Kota Cimahi. Pendekatan Life Cycle Sustainability Assessment (LCSA) digunakan dengan mengintegrasikan aspek lingkungan melalui Life Cycle Assessment (LCA), aspek ekonomi melalui Life Cycle Costing (LCC), serta aspek sosial melalui Social Life Cycle Assessment (S-LCA). Permasalahan utama yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah tingginya tingkat residu pengolahan yang mencapai sekitar 30% dari total sampah masuk, serta distribusi Refuse Derived Fuel (RDF) yang belum berjalan secara optimal. Kedua isu ini berdampak langsung terhadap efisiensi operasional fasilitas dan keberlanjutan jangka panjang TPST. Hasil analisis LCA menunjukkan bahwa pengelolaan residu dan distribusi RDF memberikan kontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca dan dampak lingkungan lainnya. Analisis LCC mengindikasikan beban biaya yang tinggi pada skenario eksisting, terutama dari sisi operasional dan logistik. Di sisi lain, hasil S-LCA mengungkapkan rendahnya penerimaan sosial akibat polusi bau, kebisingan, serta persepsi negatif masyarakat sekitar. Melalui evaluasi multi-skenario dan pembobotan kriteria menggunakan metode Multi-Criteria Decision Making (MCDM), skenario keempat diidentifikasi sebagai alternatif paling berkelanjutan secara terpadu. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan sistem pemilahan sampah, pengembangan teknologi pengurangan bau, peningkatan komunikasi dengan masyarakat, serta penguatan rantai pasok distribusi RDF. Hasil penelitian diharapkan menjadi dasar pengambilan kebijakan pengelolaan sampah kota yang lebih efektif dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi terhadap pengembangan literatur LCSA di Indonesia.
Kata Kunci: keberlanjutan, LCSA, pengelolaan sampah, RDF, TPST