Perancangan ini dilakukan sebagai respon terhadap kebutuhan kemasan sekunder yang mampu mengakomodasi beragam produk UMKM di Gerai Sibakul Jogja, khususnya dalam proses distribusi dan penjualan. Permasalahan utama yang ditemukan adalah belum adanya kemasan sekunder yang fleksibel, kuat, dan representatif secara visual untuk berbagai jenis kemasan primer seperti standing pouch, kaleng, botol, dan box herbal. Melalui pendekatan User-Centered Design, rancangan dikembangkan berdasarkan hasil observasi, wawancara, sketsa, pembuatan prototype, dan validasi langsung kepada lima pihak terkait. Kemasan dirancang menggunakan bahan corrugated tipe E-flute, dengan sistem interlocking tanpa perekat, sekat fleksibel, serta dua mode bentuk yang dapat disesuaikan (gable box dan box biasa). Visual kemasan mengangkat elemen khas Yogyakarta seperti Tugu Jogja dan motif batik kawung sebagai identitas lokal. Hasil validasi menunjukkan bahwa kemasan ini mudah dirakit, fungsional, kuat saat pengiriman, dan menarik secara visual. Selain itu, desain ini dinilai layak untuk diproduksi massal karena efisien dari segi biaya. Secara keseluruhan, kemasan ini berhasil menjawab kebutuhan pengguna dan berpotensi untuk diterapkan secara lebih luas oleh pelaku UMKM di luar Gerai Sibakul Jogja.
Kata Kunci: Kemasan Sekunder, UMKM, Corrugated, Sibakul Jogja, Desain Kemasan