Ketahanan sosial desa menjadi salah satu aspek penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, terutama di wilayah dengan karakteristik sosial yang beragam seperti Jawa Tengah. Namun, masih terdapat desa yang menghadapi tantangan dalam akses layanan dasar, partisipasi sosial, dan pendidikan, yang mengindikasikan lemahnya ketahanan sosial. Metode seperti Decision Tree dan Random Forest telah memberikan hasil yang memadai dalam klasifikasi desa, namun masih memiliki keterbatasan dalam menangani data yang dinamis dan multidimensi. Selain itu, penelitian sebelumnya umumnya hanya mempertimbangkan satu atau dua indikator, tanpa mencakup aspek sosial secara menyeluruh yang penting dalam membentuk ketahanan sosial desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil klasifikasi desa di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Indeks Ketahanan Sosial menggunakan metode Support Vektor Machine (SVM), serta mengukur tingkat akurasi metode SVM dalam klasifikasi tersebut. Metode yang digunakan adalah SVM dengan pendekatan kernel linear, dikarenakan hasil uji linearitas menunjukkan hubungan antar variabel bersifat linear. Data yang digunakan adalah Data Survei Potensi Desa (PODES) Tahun 2021 untuk Provinsi Jawa Tengah, dengan indikator sosial yang terkait dengan indeks ketahanan sosial desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 1713 desa, sebanyak 6 desa terklasifikasi sebagai desa tertinggal, 346 desa sebagai desa berkembang, 770 desa sebagai desa maju, dan 588 desa sebagai desa mandiri, serta sisanya salah prediksi. Akurasi model mencapai 99,82%, dengan precision, recall, dan F1-Score tertinggi masing-masing sebesar 100% untuk desa maju dan desa mandiri.
Kata Kunci: Desa, Indeks Ketahanan Sosial, Klasifikasi, Support Vector Machine