Penelitian ini membahas peramalan inflasi di Indonesia menggunakan tiga metode deret waktu, yaitu SARIMA, Holt-Winters Exponential Smoothing dan Prophet, dengan data inflasi bulanan dari Januari 2014 hingga Oktober 2024. Peramalan inflasi penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pengambilan keputusan di bidang moneter, fiskal, serta investasi. Metode SARIMA dipilih karena kemampuannya menangani data musiman secara kompleks, Holt-Winters Exponential Smoothing digunakan untuk mengakomodasi pola musiman melalui parameter smoothing alpha, beta, dan gamma, sedangkan Prophet dipilih karena fleksibilitasnya dalam menangani tren nonlinier, musiman, serta kejadian khusus seperti hari libur. Langkah penelitian meliputi studi literatur, pengumpulan data, analisis eksploratif, preprocessing, pemodelan dengan ketiga metode, serta evaluasi akurasi menggunakan Mean Absolute Percent Error (MAPE). Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model SARIMA(2,1,2)(1,0,1) 6memiliki MAPE sebesar 8,11%, lebih baik dibandingkan Holt-Winters Exponential Smoothing sebesar 11,75% dan Prophet sebesar 52,85%. Dengan demikian, SARIMA dipilih sebagai model terbaik untuk meramalkan inflasi Indonesia dari November 2024 hingga April 2025. Hasil prediksi berturut-turut adalah 6,19%, 5,40%, 4,96%, 4,94%, 4,57%, dan 4,58%. Model ini diharapkan menjadi referensi dalam penyusunan kebijakan strategis guna menjaga kestabilan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.