Perangkat DVB-T2 digunakan sebagai sistem transmisi broadcasting digital, pada DVB-T2 teknik transmisi yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDM). Pergerakan mobile DVB-T2 menjadi tantangan bagi OFDM karena akan menyebabkan pergesaran Doppler. Pergeseran Doppler mengakibatkan CFO dimana CFO menghancurkan hubungan ortogonalitas antara subcarrier dan menciptakan ICI. ICI membuat ketidakcocokan frekuensi antara pemancar dan penerima. Pada penelitian ini sistem yang digunakan adalah DVB-T2 2k dengan mengimplementasikan modulasi 64-QAM, guard band 268 dan Cyclic prefix 1/4. Pengujian dilakukan dengan variasi frekuensi Doppler maksimum sebesar 2.87 Hz hingga 40.18 Hz dan rentang SNR dari 0 dB hingga 40 dB, untuk menilai pengaruh mobilitas terhadap performansi transmisi. Zero Forcing Equalizer di sisi penerima. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tanpa equalizer, ber berkisar 0.5 pada semua nilai frekuensi doppler, setelah penerapan Zero Forcing Equalizer, BER menurun drastis, bahkan mencapai 0 pada Doppler rendah dengan SNR ≥ 20 dB, dan Ber dapat ditekan tetap berada pada tingkat 10-2 hingga 10-3 pada Doppler menengah hingga tinggi. Zero Forcing Equalizer berhasil menurunkan BER secara signifikan, dengan efisiensi peningkatan performa rata-rata 98.42%, dan BER mendekati nol untuk Doppler rendah hingga sedang, menunjukkan efektivitas Zero forcing equalizer dalam memitigasi efek Inter-Carrier Interference (ICI) pada sistem DVB-T2 yang menghadapi mobilitas.
Kata Kunci: DVB-T2, OFDM, Efek Doppler, ICI, Zero forcing Equalizer, BER