Penelitian ini mengevaluasi kelayakan pemanfaatan frekuensi 2100 MHz untuk jaringan Narrowband Internet of Things (NB-IoT) di wilayah Purwokerto dengan menggunakan skema In-Band dan Guardband. Proses analisis dilakukan melalui simulasi pada jumlah site existing dengan estimasi penggunaan berbasis kapasitas dan cakupan jaringan. Perancangan dan simulasi jaringan dilakukan menggunakan perangkat lunak perencanaan radio, dengan fokus pada analisis parameter teknis utama, yaitu Reference Signal Received Power (RSRP), Signal to Interference plus Noise Ratio (SINR), dan Throughput. Studi ini bertujuan untuk menyediakan landasan teknis bagi implementasi layanan Smart Metering AMI berbasis NB-IoT di Purwokerto. Hasil simulasi menunjukkan bahwa frekuensi 2100 MHz dapat digunakan untuk jaringan NB-IoT di Purwokerto. Skema Guardband menghasilkan nilai RSRP yang lebih baik dibandingkan dengan skema In-Band, yaitu - 94,39 dBm dengan SINR 6,61 dB dan throughput 14,947 bps. Sementara itu, skema In- Band menghasilkan nilai RSRP -99,39 dBm, SINR 6,61 dB, dan throughput 14,623 bps. Berdasarkan hasil simulasi, skema Guardband lebih disarankan untuk implementasi karena memberikan performa yang lebih baik pada parameter RSRP dan throughput, yang penting untuk menunjang kualitas layanan Smart Metering AMI di wilayah Purwokerto.
Kata Kunci : Narrowband Internet of Things (NB-IoT), Frekuensi 2100 MHz, Skema In- Band, Skema Guardband, Reference Signal Received Power (RSRP), Signal to Interference plus Noise Ratio (SINR), Smart Metering.