Teknologi informasi memiliki peran strategis dalam mendukung pengelolaan dan penyebaran informasi budaya serta seni di era digital. Istana Kepresidenan Republik Indonesia menyimpan berbagai koleksi benda seni bernilai historis dan estetika yang menjadi bagian penting dari identitas bangsa. Namun, aplikasi internal yang digunakan saat ini masih menghadapi kendala pada aspek desain antarmuka pengguna (user interface) dan pengalaman pengguna (user experience), sehingga menghambat efisiensi navigasi serta meningkatkan risiko kesalahan pencatatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dikembangkan aplikasi berbasis web bernama ASTINA (Aplikasi Seni Istana Kepresidenan) yang menerapkan prinsip User Centered Design (UCD) guna menghasilkan desain antarmuka yang menarik dan pengalaman pengguna yang optimal. ASTINA berfokus pada pendataan terpusat, pengelolaan inventaris, pelacakan mutasi koleksi, serta mendukung kegiatan konservasi melalui integrasi data perawatan dan restorasi, dengan penggunaan terbatas secara internal oleh tim pengelola koleksi. Proyek ini hanya mencakup perancangan desain tampilan visual aplikasi tanpa melibatkan perancangan basis data dan dokumen teknis lainnya. Hasil dari perancangan ini diharapkan mampu menghasilkan aplikasi yang mudah digunakan, sesuai kebutuhan tim pengelola, serta mendukung pelestarian kekayaan budaya nasional secara berkelanjutan.
Kata Kunci: Antarmuka pengguna (UI), pengalaman pengguna (UX), User Centered Design (UCD)