Pengungkapan emisi karbon merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang berkomitmen terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim. Informasi yang diungkap mencakup intensitas emisi, konsumsi energi, strategi mitigasi perubahan iklim, serta pengelolaan risiko lingkungan. Pengungkapan emisi karbon mencerminkan bahwa perusahaan mendukung program Net Zero Emission sebagai upaya melestarikan iklim bumi. Selain itu, adanya pengungkapan ini menandakan bahwa perusahan telah berusaha untuk memenuhi standar laporan keberlanjutan yang tercantum dalam peraturan POJK No. 51/POJK.03/2017 dan standar laporan keberlanjutan Global Reporting Initiative (GRI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengungkapan emisi karbon serta faktor-faktor yang memengaruhinya, seperti director size, female director, capital expenditure, financial slack, dan tipe industri. Objek penelitian mencakup perusahaan yang terdaftar dalam indeks saham LQ45 pada Bursa Efek Indonesia selama periode 2021-2023. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan 84 data observasi dari 28 perusahaan. Teknik analisis data dilakukan menggunakan analisis statistik deskriptif dan regresi data panel dengan bantuan software Stata17. Hasil penelitian menunjukkan bahwa director size, female director, capital expenditure, financial slack, dan tipe industri secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan emisi karbon. Female director dan capital expenditure berpengaruh negatif terhadap pengungkapan emisi karbon. Tipe industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan emisi karbon. Kemudian, director size dan financial slack tidak berpengaruh terhadap pengungkapan emisi karbon. Temuan penelitian ini yaitu keberadaan female director dan capital expenditure menjadi pengaruh negatif dalam pengungkapan emisi karbon terutama pada perusahaan dalam indeks LQ45.
Kata Kunci: pengungkapan emisi karbon, directors size, female directors, capital expenditure, financial slack, dan tipe industri.