UMKM memiliki peran besar dalam perekonomian Indonesia, termasuk di Kota Tangerang Selatan. Salah satu contohnya adalah UMKM Belane, yang memproduksi bumbu kacang instan dalam bentuk padat. Dalam operasional usahanya, UMKM ini mengalami kendala terutama dalam proses pemesanan dan pencatatan keuangan yang masih dilakukan secara manual. Hal ini sering menyebabkan ketidakakuratan, kesalahan pencatatan, dan tidak efisiennya waktu kerja. Penelitian ini dilakukan untuk melihat alur proses yang sedang berjalan, membuat rancangan perbaikannya, dan membandingkan hasil sebelum dan sesudah perbaikan dengan metode Business Process Improvement (BPI). Metode BPI yang diterapkan melalui beberapa langkah, seperti memahami alur kerja yang ada, menyederhanakan aktivitas yang tidak perlu, serta merancang sistem digital sederhana untuk mendukung proses bisnis. Data diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung, serta dengan mencatat waktu yang dibutuhkan pada tiap kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat sederhana seperti Google Form dan Spreadsheet dapat mempercepat pekerjaan dan mengurangi kesalahan pencatatan. Waktu proses keseluruhan juga menurun dari 474,58 menit menjadi 376 menit, atau lebih efisien sekitar 12,62%. Perbaikan ini membuktikan bahwa pendekatan yang sederhana namun terstruktur bisa membantu UMKM bekerja lebih cepat dan terstruktur tanpa perlu biaya besar.
Kata Kunci: UMKM Belane, Proses Bisnis, Business Process Improvement, Waktu Siklus, Aplikasi sederhana.