Efisiensi investasi merupakan aspek krusial dalam keberlangsungan dan pertumbuhan perusahaan, merefleksikan sejauh mana perusahaan mampu mengalokasikan modalnya secara optimal untuk mencapai tujuan strategis. Investasi yang efisien akan meminimalkan pemborosan sumber daya dan memaksimalkan pengembalian, sehingga berkontribusi pada penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham. Dalam konteks pasar modal yang dinamis, keputusan investasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal perusahaan. Memahami determinan efisiensi investasi menjadi penting bagi manajemen, investor, dan regulator untuk memastikan alokasi modal yang efektif dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial terhadap efisiensi investasi. Tujuan spesifik dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi apakah pengungkapan CSR dapat memengaruhi keputusan investasi yang efisien, bagaimana struktur kepemilikan oleh institusi dan manajemen dapat berperan dalam mendorong atau menghambat efisiensi investasi, serta menganalisis secara simultan dan parsial hubungan antara variabel-variabel tersebut.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis regresi data panel. Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2019-2023. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yang menghasilkan 20 perusahaan sampel setelah proses outlier detection. Dengan observasi selama 5 tahun, total observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 observasi.
Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa pengungkapan CSR, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap efisiensi investasi. Secara parsial, kepemilikan manajerial yang menunjukkan pengaruh negatif signifikan terhadap efisiensi investasi. Pengungkapan CSR dan kepemilikan institusional secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap efisiensi investasi.
Berdasarkan temuan penelitian ini, disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk memperluas cakupan variabel yang digunakan. Penambahan variabel penelitian lain yang relevan dan bervariasi, khususnya yang berkaitan dengan variabel dependen efisiensi investasi, dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif. Contoh variabel yang dapat dipertimbangkan meliputi tata kelola perusahaan yang lebih mendalam, karakteristik industri, atau kondisi makroekonomi yang mungkin memengaruhi efisiensi investasi. Diversifikasi variabel diharapkan dapat menghasilkan model yang lebih kuat dan temuan yang lebih kaya untuk pengembangan teori dan implikasi praktis.