Tingkat kebugaran masyarakat Indonesia saat ini masih tergolong rendah, yang didominasi dengan kategori tidak bugar. Namun, hal ini berubah saat fenomena Fear of Missing Out muncul. Dalam konteks olahraga, fenomena FOMO memiliki dampak positif, seperti meningkatkan motivasi di kalangan usia 18-25 tahun untuk berolahraga dan mendorong individu mencoba aktivitas fisik baru, contohnya lari. Penelitian ini akan merancang animasi pendek dengan dampak positif FOMO sebagai narasi utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengedukasi sekaligus memberikan inspirasi kepada audiens yang memasuki usia produktif untuk mulai merubah Sedentary Lifestyle menjadi Healthy Lifestyle dengan memanfaatkan fenomena FOMO. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara interaktif, analisis konten, dan studi kasus untuk menggambarkan pola perilaku individu terkait FOMO dalam olahraga dan efektivitas media animasi dalam mengubah persepsi mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki peran besar dalam membentuk tren olahraga lari berbasis FOMO. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman mengenai karakteristik target audience, penggunaan storytelling yang menarik dan padat, dan teknik visualisasi animasi yang tepat penting dalam merancang film animasi sebagai media edukasi tentang fenomena FOMO olahraga lari. Animasi pendek juga dipilih sebagai media karena animasi dapat menyampaikan pesan yang kompleks secara ringan dan efisien kepada target audiens. Rekomendasi penelitian ini mencakup pentingnya edukasi kesehatan, perluasan akses ke fasilitas aktivitas fisik, serta promosi gaya hidup aktif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara umum.