Pengelolaan sampah rumah tangga masih menjadi tantangan besar di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di wilayah pedesaan yang belum memiliki sistem penanganan sampah yang terstruktur. Kurangnya kesadaran masyarakat dan minimnya fasilitas pengelolaan menyebabkan sampah sering dibuang sembarangan atau dibakar. Hal ini juga terjadi di Desa Purwasaba, yang menghadapi peningkatan jumlah sampah tanpa sistem pengelolaan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga dan menyusun strategi pengelolaan yang sesuai dengan kondisi sosial di desa tersebut. Penelitian dilakukan terhadap 355 responden dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling–Partial Least Squares (SEM-PLS). Hasil analisis menunjukkan bahwa niat merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan sampah, yang dibentuk oleh sikap, norma sosial, dan persepsi kontrol perilaku. Pengetahuan juga berperan penting karena memengaruhi kesadaran, sikap, dan persepsi masyarakat. Berdasarkan temuan tersebut, strategi yang disarankan meliputi edukasi masyarakat, penyediaan fasilitas seperti TPS dan tempat sampah terpilah, pembentukan bank sampah, serta pelibatan tokoh masyarakat. Diharapkan strategi ini dapat meningkatkan partisipasi warga dan mewujudkan pengelolaan sampah rumah tangga yang lebih baik dan berkelanjutan.