Dalam upaya mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama SDG ke-13 tentang perubahan iklim, perusahaan diharapkan berperan aktif, salah satunya melalui transparansi dan pengungkapan emisi gas rumah kaca. Namun, fakta menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan emisi gas rumah kaca oleh perusahaan sektor non-keuangan di Indonesia masih rendah. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi pengungkapan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, kinerja lingkungan, ukuran perusahaan, keberagaman gender, dan kepemilikan institusional terhadap pengungkapan emisi gas rumah kaca. Penelitian ini didasari oleh teori pemangku kepentingan dan teori legitimasi yang menekankan pentingnya akuntabilitas perusahaan terhadap para pemangku kepentingan dan masyarakat umum. Kontribusi utama dari penelitian ini adalah memberikan bukti empiris mengenai faktor internal perusahaan yang memengaruhi keterbukaan informasi emisi gas rumah kaca.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis regresi data panel. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2019–2023. Sampel diperoleh melalui metode purposive sampling dengan kriteria tertentu yang menghasilkan 36 perusahaan. Data sekunder diperoleh melalui laporan tahunan dan laporan keberlanjutan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kinerja lingkungan dan kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif yang signifikan, sedangkan profitabilitas, ukuran perusahaan, dan keberagaman gender tidak berpengaruh signifikan.
Penelitian ini menyarankan agar perusahaan meningkatkan kualitas pengungkapan lingkungan, khususnya emisi gas rumah kaca, sebagai bentuk pertanggungjawaban sosial dan lingkungan. Pemerintah diharapkan terus memperkuat regulasi terkait pelaporan emisi gas rumah kaca, dan investor disarankan untuk menjadikan aspek keberlanjutan sebagai bagian dari pertimbangan investasi. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas variabel dan cakupan sektor agar hasil yang diperoleh lebih komprehensif.