Kualitas laba yaitu sejauh mana laporan laba mencerminkan kinerja perusahaan yang sebenarnya dan berkelanjutan. Laporan laba menjadi perhatian utama bagi para investor. Informasi mengenai laba sangat diperlukan dalam membuat keputusan untuk menginvestasikan dana pada perusahaan. Earnings Response Coefficient (ERC) sebagai proksi kualitas laba akan menentukan seberapa besar reaksi pasar terhadap laba yang disajikan. Penelitian ini didorong dengan adanya kasus pada PT PGN Tbk, PT ABM Investama Tbk, dan PT Timah karena buruknya pengelolaan keuangan oleh manajemen yang berakibat pada kualitas laba.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan manajerial, CEO duality, dan asimetri informasi secara simultan dan parsial terhadap kualitas laba pada perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2021-2023.
Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan jumlah populasi 83 dan sampel sebanyak 59 perusahaan dengan periode pengamatan selama 3 tahun, sehingga jumlah observasi penelitian ini sebanyak 177 observasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi data panel dengan software eviews 13.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan manajerial, CEO duality, dan asimetri informasi berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laba. Secara parsial, kemampuan manajerial berpengaruh positif terhadap kualitas laba, sedangkan CEO duality dan asimetri informasi tidak berpengaruh terhadap kualitas laba.
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya sebagai referensi mengenai kualitas laba. Selain itu dapat digunakan perusahaan sektor energi sebagai bahan pertimbangan dalam merekrut manajer yang kompeten supaya pengelolaan sumber daya perusahaan menjadi efektif dan efisien.
Kata Kunci: Asimetri Informasi, CEO Duality, ERC, Kemampuan Manajerial, Kualitas Laba