Penelitian ini bertujuan menelusuri kemungkinan penerapan konsep simbiosis industri sebagai sarana untuk menumbuhkan kewirausahaan berbasis lingkungan di kalangan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di sektor makanan di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap pelaku UMK serta pihak lain yang terkait. Dari hasil di lapangan, diketahui bahwa meskipun istilah “simbiosis industri” belum banyak dikenal oleh para pelaku usaha kecil, praktik-praktik yang sejalan dengan konsep tersebut mulai muncul, seperti pemanfaatan limbah produksi menjadi barang bernilai guna, serta keterlibatan aktif dengan komunitas dan bank sampah dalam pengelolaan limbah yang berkesinambungan. Potensi dari penerapan simbiosis industri dapat ditelaah melalui tiga sudut pandang utama, yakni lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dalam ranah lingkungan, pendekatan ini dapat mengurangi limbah yang dihasilkan serta mendorong tata kelola limbah yang lebih berorientasi pada keberlanjutan. Dari sisi sosial, keterlibatan pelaku usaha dengan komunitas dan keluarga tidak hanya memperluas jaringan kerja sama, tetapi juga memberi dampak positif dalam hal pemberdayaan masyarakat lokal. Secara ekonomi, UMK memperlihatkan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah melalui pemanfaatan limbah sisa produksi menjadi produk baru yang bernilai jual, yang pada akhirnya mendukung peningkatan pendapatan dan ketahanan usaha dalam pasar yang kompetitif. Kendati demikian, pelaksanaannya masih menemui sejumlah kendala, di antaranya keterbatasan tenaga terampil, kekhawatiran atas potensi penyalahgunaan merek, serta minimnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya produk hasil daur ulang. Kata Kunci : Simbiosis Industri, Usaha Mikro dan Kecil, Kewirausahaan, Pengelolaan Limbah