Pasar saham merupakan salah satu indikator perekonomian suatu negara. Di Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kerap menunjukkan volatilitas yang berpotensi memengaruhi stabilitas ekonomi dan kepercayaan investor. Salah satu faktor yang memengaruhi volatilitas ini adalah kebijakan moneter, seperti perubahan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) dan inflasi. Namun, dampak suku bunga dan inflasi terhadap volatilitas pasar saham tidak selalu linier dan dapat dipengaruhi oleh komunikasi kebijakan bank sentral. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai peran komunikasi BI dalam memoderasi dampak suku bunga dan inflasi terhadap volatilitas pasar saham. Dengan menelaah elemen komunikasi secara sistematis, studi ini mengevaluasi apakah komunikasi yang lebih jelas dan konsisten dapat mengurangi ketidakpastian pasar.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua tahap pendekatan. Pertama, analisis komunikasi dilakukan dengan pendekatan text analysis berbasis Natural Language Processing (NLP) dengan melakukan fine-tuning model Generative Pre-trained Transformer (GPT) melalui Application Programming Interface (API) OpenAI untuk mengukur sentimen dan kejelasan dalam pernyataan kebijakan moneter, berdasarkan data dari pidato gubernur BI. Kemudian, hasil pengukuran komunikasi tersebut digunakan dalam analisis regresi untuk mengevaluasi bagaimana komunikasi BI memoderasi dampak perubahan suku bunga dan inflasi terhadap volatilitas IHSG.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga dan inflasi cenderung menurunkan volatilitas IHSG, meskipun pengaruh inflasi lebih lemah. Kejelasan komunikasi BI terbukti efektif dalam meredam volatilitas, namun kejelasan yang terlalu tinggi justru dapat memicu reaksi pasar yang berlebihan, terutama saat menyertai kebijakan yang bersifat mengejutkan. Sebaliknya, sentimen komunikasi tidak menunjukkan efek moderasi yang konsisten. Temuan ini menekankan pentingnya strategi komunikasi yang seimbang, cukup jelas untuk memberi arah, namun cukup hati-hati agar tidak menambah ketidakpastian pasar.
Kata Kunci: volatilitas saham, komunikasi bank sentral, kebijakan moneter, suku bunga, inflasi, natural language processing