Saat ini perusahaan memberi peluang kerja kepada generasi muda untuk menjadi SDM berkualitas, namun banyak yang kesulitan mempertahankan karyawan, khususnya generasi Z (lahir 1997–2012) yang dikenal berpikiran terbuka, ambisius, dan ingin berkembang. Ambisi ini sering mendorong mereka melakukan job hopping atau berpindah kerja dalam waktu singkat. Salah satu faktor yang memengaruhi job hopping adalah kompensasi dan pengembangan karier
Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara empiris pengaruh kompensasi dan pengembangan karier terhadap job hopping karyawan generasi Z di Kota Jakarta.
Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode survei melalui penyebaran kuesioner kepada responden generasi Z yang bekerja di berbagai sektor di Kota Jakarta. Teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) berbasis LISREL.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kompensasi yang dirasakan responden berada pada kategori baik, pengembangan karier berada pada kategori baik, namun tingkat job hopping berada pada kategori tinggi. Hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwa kompensasi (X1) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap job hopping, begitu pula dengan pengembangan karier (X2) yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap job hopping generasi Z di Kota Jakarta. Artinya, semakin baik kompensasi dan pengembangan karier yang dirasakan, semakin rendah kecenderungan generasi Z untuk melakukan job hopping.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah perusahaan di Kota Jakarta perlu memastikan pemberian kompensasi yang layak, adil, dan kompetitif, serta menyediakan program pengembangan karier yang jelas dan berkelanjutan. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas karyawan generasi Z sehingga dapat mengurangi niat mereka untuk melakukan job hopping.
Kata kunci: Kompensasi, Pengembangan Karier, Job Hopping