Di era transformasi pendidikan yang semakin berkembang pesat saat ini, integrasi teknologi digital dalam pembelajaran menjadi faktor kunci peningkatan kualitas layanan pendidikan. Hal ini juga yang terjadi di Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan Purwokerto (Puhua School) yang juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas pengalaman belajar dimana di era saat ini, siswa semakin menuntuk pengalaman belajar yang adaptif, menarik dan relevan dengan kebutuhan zaman. Hal ini menjadi penting bagi daya saing institusi pendidikan di era saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran digital dan motivasi guru terhadap kepuasan siswa serta implikasinya terhadap keunggulan bersaing sekolah, dengan studi kasus di SMP-SMA 3 Bahasa Putera Harapan (Puhua School) Purwokerto.
Berbagai literatur yang dikaji dan menjadi landasan kerangka pemikiran dalam penelitian ini seperti teori kepuasan pelanggan (customer satisfaction theory), motivasi kerja, serta keunggulan bersaing menunjukkan bahwa pembelajaran digital yang efektif dapat meningkatkan kualitas pengalaman belajar siswa, apalagi jika didukung oleh motivasi guru yang tinggi. Kepuasan siswa diposisikan sebagai variabel mediasi yang menghubungkan pengaruh pembelajaran digital dan motivasi guru terhadap daya saing sekolah.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan model SEM-PLS, disertai validasi kualitatif melalui wawancara mendalam. Data dikumpulkan dari siswa dan guru dengan teknik random sampling dan dianalisis menggunakan SmartPLS. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) untuk menguji hubungan langsung maupun tidak langsung antar variabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran digital dan motivasi guru berpengaruh positif terhadap kepuasan siswa. Kepuasan siswa juga terbukti berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing sekolah. Selain itu, kepuasan siswa memediasi hubungan antara pembelajaran digital dan motivasi guru terhadap keunggulan bersaing. Pengaruh simultan dari kedua variabel bebas juga menunjukkan hasil signifikan dalam meningkatkan daya saing sekolah melalui kepuasan siswa. Hasil triangulasi data menunjukkan kedua pendekatan saling menguatkan dan konsisten dimana semua temuan kuantitatif dikonfirmasi secara kualitatif dan idak ditemukan adanya kontradiksi signifikan.
Kesimpulannya, sinergi antara penerapan teknologi digital dan motivasi guru yang tinggi menjadi strategi penting dalam membangun kepuasan siswa dan memperkuat posisi kompetitif sekolah. Sekolah disarankan untuk terus mengembangkan sistem pembelajaran digital dan program peningkatan motivasi guru guna menjawab tantangan pendidikan masa depan.
Kata kunci: Pembelajaran Digital, Motivasi Guru, Kepuasan Siswa, Keunggulan Bersaing, SEM-PLS, Puhua School