Revolusi industri 4.0 menuntut perusahaan untuk meningkatkan daya saing melalui optimalisasi sumber daya manusia dan budaya organisasi. Kompetensi karyawan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta budaya organisasi yang melibatkan nilai-nilai, norma, dan keyakinan bersama, menjadi dua faktor penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan.
Penelitian ini dilakukan di House of Donatello, perusahaan ritel alas kaki yang menghadapi tantangan dalam mempertahankan kinerja karyawan di tengah persaingan industri fashion. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan tingkat kompetensi, budaya organisasi, dan kinerja karyawan; 2) menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan; dan 3) menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun simultan.
Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan kausal. Data dikumpulkan melalui kuesioner terhadap 385 karyawan dan dianalisis menggunakan analisis jalur (path analysis) berbasis PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik kompetensi maupun budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Secara khusus, aspek pengetahuan dan keterampilan dalam kompetensi serta nilai integritas dan profesionalisme dalam budaya organisasi memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan kinerja. Namun demikian, ditemukan juga adanya gap antara standar dan realisasi kinerja yang menunjukkan perlunya peningkatan pelatihan dan penguatan budaya secara menyeluruh.
Berdasarkan temuan tersebut, disarankan agar perusahaan memberikan pelatihan kompetensi yang merata dan melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap pemahaman dan penerapan budaya organisasi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan strategis bagi manajemen SDM dalam menciptakan budaya kerja yang adaptif serta meningkatkan kinerja secara optimal.
Kata kunci: Kompetensi, Budaya Organisasi, Kinerja Karyawan, Path Analysis, House of Donatello