Pengungkapan manajemen risiko menjadi aspek penting dalam menjaga kepercayaan pemangku kepentingan terhadap keberlangsungan dan tata kelola perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat pengungkapan Enterprise Risk Management Disclosure (ERMD) pada perusahaan otomotif di negara berkembang, khususnya Indonesia dan Malaysia. Faktor yang dikaji mencakup efektivitas komite audit, profitabilitas, leverage, intensitas modal, ukuran dewan, dan ukuran perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Malaysia dengan pendekatan kuantitatif dan teknik purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel pada data tidak seimbang dengan model efek tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa firm size dan efektivitas komite audit berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan ERMD, sedangkan variabel lain menunjukkan pengaruh yang bervariasi. Perbandingan antarnegara juga memperlihatkan perbedaan dalam praktik pengungkapan risiko. Temuan ini memberikan wawasan bagi perusahaan dalam meningkatkan transparansi risiko, serta menjadi pertimbangan penting bagi investor dalam menilai kesiapan perusahaan menghadapi tantangan industri otomotif global.
Kata kunci: efektivitas komite audit, ERMD, leverage, ukuran perusahaan