Fraudulent Financial Statement adalah skema di mana seseorang dengan sengaja menyebabkan kesalahan penyajian atau penghilangan informasi material dalam laporan keuangan organisasi. Manipulasi ini bisa berupa overstatement atau understatement laba bersih. Topik ini didorong adanya kasus yang dilakukan oleh PT Tiga Pilar Sejahtera yang diperiksa oleh BPK dan KAP EY akibat adanya laporan keuangan fiktif yaitu melakukan overstatement pada akun-akun seperti piutang, utang, persediaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh audit rotation, auditor narcissism, auditor industry specialization, audit fee, dan restatements terhadap deteksi fraudulent financial statement pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2021–2023. Fraudulent financial statement mencakup manipulasi laporan, penggelapan, pencurian aset, dan perubahan data. Audit rotation adalah pergantian auditor oleh klien. Auditor narcissism mencerminkan sikap auditor yang terlalu percaya diri dan sulit menerima kritik. Auditor industry specialization merujuk pada keahlian auditor di industri tertentu. Audit fee adalah biaya jasa audit eksternal, dan restatements adalah koreksi atas laporan keuangan sebelumnya.
Objek penelitian in adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2021-2023, dengan jumlah sampel sebanyak 108 perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan, kemudian dilakukan analisis menggunakan regresi logistik dengan menggunakan software IBM SPSS 30.
Hasil penelitian ini yaitu untuk uji simultan diketahui audit rotation, auditor narcissism, auditor industry specialization, audit fee dan restatements berpengaruh secara simultan terhadap deteksi fraudulent financial statement. Sedangkan untuk uji parsial, audit rotation, auditor narcissism dan restatements tidak berpengaruh secara parsial. Kemudian, auditor industry specialization dan audit fee berpengaruh positif terhadap deteksi fraudulent financial statement.
Penelitian ini terbatas pada perusahaan manufaktur di BEI periode 2021-2023 sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasi ke sektor lain. Selain itu, variabel yang digunakan belum mencakup seluruh faktor yang mungkin memengaruhi deteksi fraudulent financial statement. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel yang lebih relevan seperti etika auditor, tekanan manajemen, atau sistem pengendalian internal dengan penggunaan data primer seperti kuesioner dan metode analisis yang lebih kompleks seperti PLS atau SEM.