Sektor perbankan memiliki peran penting dalam mendukung stabilitas ekonomi suatu negara karena berfungsi sebagai perantara keuangan yang mengelola dana masyarakat dan menyalurkannya ke sektor produktif. Di kawasan ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina), bank menghadapi tantangan besar akibat tekanan eksternal dan dinamika ekonomi global. Salah satu ancaman utama adalah financial distress, yaitu kondisi kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang dapat berdampak pada keberlangsungan operasional dan stabilitas sistem keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh non-performing loan (NPL), net interest margin (NIM), capital adequacy ratio (CAR), dan inflasi terhadap kemungkinan terjadinya financial distress pada perusahaan perbankan go-public di negara ASEAN-5, dengan return on asset (ROA) sebagai variabel kontrol.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan analisis regresi logistik. Sampel terdiri dari 68 perusahaan perbankan selama periode 2017–2023 dengan total 476 data observasi. Data diperoleh melalui laporan tahunan perusahaan, website IMF, Statista, dan Refinitiv. Analisis dilakukan menggunakan IBM SPSS Statistics 27.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sebagian besar bank tidak mengalami financial distress karena memiliki EBIT positif. Rata-rata NPL berada dalam batas wajar dan cenderung homogen, sedangkan NIM menunjukkan variasi profitabilitas antar bank. CAR pada umumnya berada jauh di atas batas minimum yang ditetapkan, mencerminkan kecukupan modal yang kuat. Inflasi menunjukkan fluktuasi antar negara dan tahun, tetapi relatif stabil. ROA memperlihatkan penyebaran yang luas, mencerminkan perbedaan efisiensi kinerja antar bank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan seluruh variabel berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Secara parsial, NPL berpengaruh positif terhadap financial distress dan NIM berpengaruh negatif terhadap financial distress. Sementara itu, CAR dan inflasi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.