Layanan telekomunikasi digital terus mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi, terutama di kalangan Generasi Z yang dikenal sebagai
digital natives. Telkomsel merespons fenomena ini dengan meluncurkan by.U, sebuah layanan telekomunikasi digital berbasis aplikasi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan Generasi Z yang mengutamakan fleksibilitas, kemudahan, serta pengalaman digital yang personal. Namun, data distribusi pengguna menunjukkan bahwa adopsi by.U justru merata lintas generasi, bahkan didominasi oleh Generasi X. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai kesesuaian strategi pemasaran terhadap perilaku adopsi aktual di lapangan, sehingga diperlukan kajian lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi adopsi layanan digital ini di kalangan Generasi Z.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana variabel Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Compatibility, Complexity, Hedonic Motivation, dan Perceived Value memengaruhi Usage Behavior dengan Attitude towards Using sebagai variabel intervening. Model penelitian dibangun dengan mengintegrasikan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) dan teori Diffusion of Innovation (DOI). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui penyebaran survei daring kepada 400 pengguna aktif by.U yang berasal dari kelompok Generasi Z.
Analisis dilakukan menggunakan pendekatan Partial Least Squares Structural Equation Modeling. Hasil menunjukkan bahwa Attitude towards Using merupakan konstruk paling dominan dalam memengaruhi Usage Behavior. Variabel Hedonic Motivation, Compatibility, dan Perceived Ease of Use berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap pengguna. Sebaliknya, Perceived Usefulness tidak memiliki pengaruh signifikan, sedangkan Complexity justru berpengaruh positif, bertentangan dengan hipotesis awal. Nilai Goodness of Fit (GoF) sebesar 0,729 mengindikasikan bahwa model penelitian memiliki kecocokan yang sangat baik dan dapat diandalkan.
Penelitian ini berkontribusi dalam pengembangan literatur terkait penerimaan teknologi, khususnya melalui pendekatan hybrid antara TAM dan DOI dalam konteks layanan digital berbasis aplikasi untuk Generasi Z. Temuan juga memperlihatkan bahwa faktor emosional dan pengalaman digital lebih berpengaruh daripada aspek fungsional semata, yang menjadi ciri khas perilaku digital Generasi Z.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Telkomsel disarankan untuk lebih menekankan pada pengembangan fitur layanan yang menyenangkan, fleksibel, mudah digunakan, dan sesuai dengan gaya hidup Generasi Z. Komunikasi merk sebaiknya difokuskan pada nilai emosional dan personalisasi, bukan hanya pada kegunaan praktis. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan menggunakan pendekatan longitudinal dan mempertimbangkan variabel tambahan seperti pengaruh sosial, kepercayaan, serta persepsi risiko agar diperoleh pemahaman yang lebih komprehensif.
Kata kunci: Technology Acceptance Model, Diffusion of Innovation, Generasi Z, by.U, Penerimaan Teknologi