Distribusi dan transportasi memegang peranan penting dalam rantai pasok produk perternakan, khususnya produk yang bersifat mudah rusak (perishable product) seperti susu segar. Sebagai pusat aktivitas produksi dan distribusi, KPSBU bertanggung jawab atas pengumpulan susu dari TPK dan pengirimannya ke unit pendingin (Cooling Unit/CU) dalam waktu maksimal dua jam setelah pemerahan. Waktu tempuh yang terbatas ini menjadi faktor kritis untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme dan mempertahankan kualitas produk.
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi adalah tingginya biaya BBM, yang pada tahun 2024 tercatat mencapai Rp 1.063.751.400, dengan enam bulan mengalami kenaikan target anggaran bulanan sebesar Rp 88.645.950. Rata-rata gap yang muncul pada periode tersebut mencapai 8,90%, yang menunjukkan adanya inefisiensi dalam perencanaan rute dan penggunaan armada. Penelitian ini bertujuan untuk merancang rute picking yang efisien guna menekan biaya BBM serta memenuhi batasan waktu pengantaran maksimum 2 jam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Vehicle Routing Problem with Heterogeneous Fleet and Time Windows for Perishable Product (VRPHFTW-P), yang diselesaikan dengan pendekatan Two-Phase Tabu Search (TPTS). Tahap pertama menggunakan Modified Greedy Insertion untuk membentuk solusi awal, kemudian dioptimalkan lebih lanjut menggunakan Tabu Search dengan skema pertukaran antar-rute dan intra-rute.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa rute usulan mampu menurunkan jarak tempuh sebesar 7,22% dan biaya BBM sebesar 7,51% dibandingkan kondisi aktual. Efisiensi ini setara dengan 84% dari rata-rata biaya BBM yang terjadi pada enam bulan bermasalah, sehingga menunjukkan bahwa model yang diusulkan efektif dalam menjawab permasalahan operasional KPSBU.