Tingginya tingkat pergantian karyawan di unit Pengembangan Produk Teknologi Informasi Telkom University menyebabkan hilangnya pengetahuan penting yang berdampak pada penurunan produktivitas serta terganggunya keberlanjutan layanan. Permasalahan ini diperburuk oleh belum adanya sistem yang terintegrasi untuk mendokumentasikan dan mendistribusikan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam kepada pemangku kepentingan di unit IT Direktorat PuTI Telkom University untuk menggali kebutuhan pengetahuan, hambatan knowledge sharing, serta potensi pemanfaatan aplikasi service desk sebagai media berbagi pengetahuan. Data hasil wawancara kemudian dianalisis menggunakan pendekatan Knowledge Value System (KVS) Framework dan dipetakan dalam bentuk journey map, knowledge canvas, service blueprint, knowledge capture template. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ticketing yang telah digunakan memiliki potensi untuk dioptimalkan sebagai platform knowledge sharing jangka panjang. Rancangan sistem yang diusulkan mencakup penguatan budaya berbagi, pemanfaatan jejaring sosial internal, integrasi teknologi informasi, serta sistem insentif salah satu contohnya adalah notion. Selain itu, penelitian ini juga mengusulkan integrasi teknologi Large Language Model (LLM) seperti ChatGPT sebagai knowledge broker untuk mendukung pencarian informasi, otomatisasi dokumentasi, serta ekstraksi pengetahuan dari data tidak terstruktur. Dengan pendekatan ini, sistem knowledge sharing diharapkan dapat berjalan lebih efektif, berkelanjutan, dan mendukung transfer pengetahuan secara kolaboratif dalam organisasi.
Kata Kunci: Knowledge Sharing, Knowledge Management, Teknologi Informasi, Large Model Language, Knowledge Value System Framework