Perkebunan kelapa sawit Kelompok Tani Mandiri menghadapi kendala utama pada
aspek manajemen sumber daya manusia, ketersediaan listrik, dan akses jaringan
komunikasi. Sistem pencatatan manual oleh mandor sering menimbulkan kesalahan data,
ketidaksesuaian laporan, serta miskomunikasi antara pekerja dan pengawas. Kondisi ini
berdampak pada pembagian upah dan efisiensi kerja.
Di sisi lain, keterbatasan infrastruktur seperti minimnya pasokan listrik dan
buruknya sinyal seluler di area perkebunan memperburuk koordinasi kerja dan
memperlambat proses pelaporan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian ini
mengusulkan penerapan sistem manajemen sumber daya manusia berbasis digital yang
terintegrasi dengan infrastruktur pendukung berupa pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
dan perangkat jaringan berbasis LTE.
Sistem yang diusulkan dirancang untuk mencatat data pekerja, jenis pekerjaan, jam
kerja, kalkulasi kinerja, dan perhitungan upah secara real-time dengan mode online.
Implementasi melibatkan pengembangan perangkat lunak berupa aplikasi berbasis web
atau mobile yang sederhana, intuitif, dan dilengkapi fitur keamanan sesuai regulasi
perlindungan data pribadi.
Pada sisi perangkat keras, dilakukan instalasi PLTS dengan baterai penyimpanan
berkapasitas tinggi, panel surya berdaya optimal, dan pengaturan manajemen daya berbasis
mikrokontroler untuk efisiensi penggunaan energi. Proses pengujian mencakup verifikasi
fungsionalitas aplikasi melalui blackbox testing dan alpha testing, pengukuran daya tahan
sistem PLTS, serta uji kestabilan sinyal jaringan.
Hasil implementasi menunjukkan bahwa digitalisasi manajemen kerja mampu
meminimalkan kesalahan pencatatan, mempercepat evaluasi kinerja, meningkatkan
transparansi, serta memastikan kelancaran operasional meski di lokasi terpencil. Dengan
integrasi teknologi informasi, energi terbarukan, dan jaringan mandiri, sistem ini
memberikan solusi yang efektif, efisien, dan berkelanjutan, serta dapat direplikasi pada
sektor perkebunan lain dengan tantangan serupa.