Perkembangan teknologi informasi dan sistem kerja modern mendorong perusahaan untuk beradaptasi, termasuk PT Telkom Indonesia Divisi Solution, Delivery, and Assurance Kebon Sirih Jakarta Pusat yang kini menerapkan sistem kerja hybrid dan fulltime. Peningkatan jumlah karyawan menyebabkan berbagai permasalahan ruang, seperti penurunan efektivitas area kerja, kebisingan, dan ketidaksesuaian elemen interior terhadap kebutuhan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk merancang ulang tata letak kantor yang adaptif terhadap sistem kerja hybrid dan fulltime, menerapkan elemen interior serta fasilitas yang ergonomis, serta menciptakan solusi desain yang mampu mereduksi kebisingan. Metode yang digunakan meliputi survei objek secara langsung dan wawancara. Pendekatan fleksibilitas menjadi dasar utama perancangan dengan mengacu pada teori Toekio (2022) (ekspansibilitas, konvertibilitas, dan versabilitas) serta teori fleksibilitas Abdulpader, Sabah, dan Abdullah (2014) yang mencakup partisi vertikal, bidang horizontal, dan furnitur multifungsi. Hasil perancangan menghasilkan solusi berupa penggunaan mezzanine, tata letak furniture yang dinamis, serta pemanfaatan elemen interior fleksibel seperti moveable wall dan furnitur vertikal yang dapat menyesuaikan kebutuhan kerja. Perancangan ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan kerja yang efisien, adaptif, dan mendukung produktivitas karyawan dalam sistem kerja modern.