Pengelolaan inventaris di lingkungan sekolah SMKN 10 Bandung dilakukan secara manual menggunakan spreadsheet seperti Excel, yang rentan terhadap kesalahan dan tidak efisien dalam pelacakan barang, sehingga dibutuhkan sistem digital yang lebih terstruktur dan mudah digunakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan User-Centered Design (UCD) untuk memastikan sistem dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Tahapan dilakukan mulai dari analisis kebutuhan melalui wawancara langsung, perancangan prototipe, hingga evaluasi sistem menggunakan usability testing berbasis platform Maze. Metodologi Agile juga diterapkan untuk mendukung proses pengembangan yang fleksibel dan iteratif. Sistem yang dikembangkan terdiri dari dua subsistem utama, yaitu pengelolaan aset dan barang habis pakai (BHP). Fitur yang dihasilkan mencakup pencatatan barang otomatis, pelacakan status peminjaman, laporan pengeluaran tahunan, dan manajemen kategori barang. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata completion rate sebesar 22,7%, rata-rata waktu penyelesaian 33,6 detik, dan nilai kemudahan penggunaan sebesar 7,0 dari 7. Skor System Usability Scale (SUS) mencapai 68,75 dari 100. Meskipun completion rate menunjukkan angka rendah pada beberapa halaman, persepsi pengguna terhadap kemudahan sistem tetap tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa permasalahan lebih terletak pada alur navigasi daripada tampilan antarmuka. Secara keseluruhan, pendekatan UCD terbukti mampu menghasilkan sistem inventaris yang tidak hanya fungsional, tetapi juga sesuai dengan konteks kerja pengguna di sekolah.