Perkembangan teknologi digital di Indonesia telah mendorong inovasi sistem pembayaran, salah satunya melalui electronic money (e-money) sebagai alternatif transaksi non-tunai yang praktis dan efisien. Namun demikian, tingkat adopsi e-money di kalangan mahasiswa sebagai generasi digital-native masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi niat mahasiswa Fakultas Informatika Universitas Telkom dalam mengadopsi e-money dengan menggunakan kerangka Technology Acceptance Model 3 (TAM3) yang melibatkan faktor psikologis, sosial, emosional, dan pengalaman pengguna. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 371 mahasiswa yang telah memiliki pengalaman menggunakan e-money. Data dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modeling berbasis Partial Least Squares (PLS) dengan bantuan SmartPLS 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh dari sembilan hipotesis yang diajukan didukung secara signifikan. Faktor seperti perceived ease of use, perceived usefulness, perceived enjoyment, subjective norms, dan computer anxiety terbukti berpengaruh positif terhadap niat perilaku penggunaan e-money, sementara pengalaman sebagai variabel moderator tidak signifikan. Temuan ini menegaskan bahwa faktor sosial dan emosional memiliki peran yang lebih dominan dibandingkan dengan penilaian rasional semata dalam meningkatkan adopsi e-money di kalangan mahasiswa.