Perkembangan teknologi informasi yang pesat mendorong organisasi untuk memiliki tata kelola IT yang adaptif, terstruktur, dan berkelanjutan. PT Indonesia Asahan Aluminium atau PT Inalum sebagai BUMN strategis menghadapi tantangan dalam pengelolaan risiko IT yang belum terdokumentasi secara memadai, serta dalam penanganan perubahan sistem IT yang belum terkendali dengan baik. Permasalahan ini dapat menyebabkan gangguan operasional dan menurunkan keandalan layanan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tata kelola Teknologi Informasi (TI) di PT Indonesia Asahan Aluminium (PT Inalum) dengan menggunakan kerangka kerja COBIT 2019. Fokus utama diarahkan pada dua domain, yaitu APO12 (Manage Risk) dan BAI06 (Manage IT Changes), yang dipilih berdasarkan hasil analisis design factors serta tingginya nilai kepentingan (importance) dari kedua domain tersebut dalam mendukung pencapaian tujuan strategis perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi internal, yang kemudian dianalisis menggunakan pendekatan penilaian kapabilitas proses dan pemetaan tanggung jawab melalui tabel RACI. Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kapabilitas proses untuk domain APO12 berada pada level 3 (Established Process), sedangkan domain BAI06 masih berada pada level 2 (Managed Process). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun proses telah dijalankan, masih terdapat gap yang perlu ditangani untuk mencapai tingkat kapabilitas yang lebih tinggi dan selaras dengan kebutuhan tata kelola yang optimal. Sebagai tindak lanjut dari temuan tersebut, disusunlah serangkaian rekomendasi perbaikan yang mencakup aspek people, process, dan technology, serta dirancang dengan mempertimbangkan peran dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam struktur organisasi PT Inalum. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi acuan bagi PT Inalum dalam meningkatkan kapabilitas tata kelola TI secara berkelanjutan dan mendukung keberhasilan transformasi digital perusahaan.