Penelitian ini membahas performa komunikasi uplink pada sistem Direct-to-Satellite Internet of Things (DtSIoT) dengan mempertimbangkan kemungkinan tabrakan paket antara perangkat yang tidak terkoordinasi. Dua pendekatan protokol ALOHA dibandingkan: pertama, menggunakan modulasi LoRa-CSS dalam kanal tunggal, dan kedua, skema frekuensi-hopping yang sesuai dengan LR-FHSS. Model analitik dikembangkan untuk memperkirakan probabilitas keberhasilan transmisi (P(S)) dan divalidasi melalui simulasi Monte Carlo. Hasil simulasi menunjukkan bahwa LR-FHSS mampu menjaga P(S) tetap tinggi (>0.9) hingga jumlah perangkat aktif mencapai lebih dari 1800, bahkan untuk payload besar. Sebaliknya, performa LoRa-CSS mulai menurun drastis saat jumlah perangkat melebihi 1000, terutama pada skenario dengan payload besar dan time-on-air yang panjang. Dengan demikian, LR-FHSS lebih unggul dalam kondisi jaringan padat dan payload besar, sementara LoRa-CSS tetap relevan untuk aplikasi hemat energi dan payload kecil. Penelitian ini memberikan fondasi kuantitatif untuk pemilihan protokol uplink dalam desain sistem DtS-IoT serta membuka peluang pengembangan jaringan satelit yang lebih andal dan skalabel.