Sebagian besar institusi pendidikan di Indonesia masih menggunakan metode manual dalam pencatatan presensi siswa yang rentan terhadap kesalahan dan manipulasi data. Penelitian ini bertujuan melakukan rekayasa kebutuhan perangkat lunak untuk pengembangan Presentia, sistem presensi digital berbasis web yang mendukung integrasi IoT dan model multi-tenant. Metode yang digunakan meliputi elisitasi kebutuhan melalui wawancara semi-terstruktur dengan product owner, analisis kebutuhan, pemodelan menggunakan Unified Modeling Language (UML), dan validasi melalui metode walkthrough. Hasil penelitian menghasilkan 125 kebutuhan fungsional yang dikategorikan berdasarkan kelompok pengguna (Siswa, Staf Sekolah, Admin Sekolah, dan Superadmin) dan 5 kebutuhan non-fungsional yang mencakup aspek performance, security, usability, dan privacy. Pemodelan kebutuhan dilakukan menggunakan UML, mencakup use case diagram, activity diagram, class diagram, deployment diagram, serta Entity-Relationship Diagram dan desain arsitektur sistem. Validasi kebutuhan melibatkan tim internal pengembang dan pihak eksternal. Hasil analisis menunjukkan bahwa UML mampu merepresentasikan kebutuhan secara komprehensif dan membantu memastikan kesesuaian dengan keinginan stakeholder. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk pengembangan sistem serupa, serta mendorong penelitian lebih lanjut terkait proses rekayasa dan pemodelan kebutuhan pada sistem multi-tenant.