Saat ini dunia penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia tengah diramaikan oleh persaingan dari beberapa brand telekomunikasi Di CDMA, terjadi persaingan yang cukup ketat antara incumbent yaitu Telkom Flexi dengan new entry seperti Esia dan SmartFren. Hal ini dilihat nilai indeks dan nilai brand value dari masing-masing brand. Dari tahun 2011 sampai tahun 2012 nilai brand indeks Telkom Flexi terus mengalami penurunan tergerus oleh Esia dengan selisih yang cukup signifikan. Begitu juga dengan nilai brand value Telkom Flexi, dari tahun 2011 sampai tahun 2012 walaupun mengalami peningkatan aset, posisinya masih berada di bawah Esia. Hal ini menimbulkan persepsi bahwa saat ini Telkom Flexi tengah mengalami penurunan, dan kalah bersaing. Pada akhir tahun 2011, Telkom Flexi melakukan proses re-branding dengan mengganti logo dan tagline dengan maksud menyegarkan kembali brand image Telkom Flexi di mata konsumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa logo dan tagline secara simultan memiliki pengaruh terhadap brand image secara langsung sebesar 44,4%. Pengaruh tidak langsungnya sebesar 0,556%. Secara parsial, logo memiliki pengaruh langsung sebesar 8,2% dan tagline sebesar 20,3% terhadap brand image. Logo dan tagline memiliki korelasi yang kuat. Hal ini menyegarkan kembali brand Telkom Flexi dibenak pelanggannya karena re-branding berhasil memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan brand image Telkom Flexi sebagai hasil dari persepsi pelanggan.