Simulasi dan Analisis Performansi Jaringan Indonesia Internet Exchange di Kota Bandung Sebagai Alternatif Pengembangan Internet di Indonesia

Akhmad Fandhia Roesyidi

Informasi Dasar

83 kali
111071093
004.6
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

ABSTRAKSI: Disaat internet di Indonesia tumbuh cepat dan makin banyaknya penyedia jasa internet. Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) membuat interkoneksi peering nasional agar pengalamatan di Internet menjadi lebih cepat dan tidak menggunakan traffic internet ke internet global. Interkoneksi ini disebut Indonesia Internet Exchange, yang menghubungkan semua ISP (Internet Service Provider) dan NAP (Network Access Provider) dalam suatu jaringan yang terpusat dan saling terhubung. Tingginya traffic internet ini berlangsung di kota besar tak terkecuali di kota Bandung. Bandung saat ini memiliki banyak ISP yang secara tidak langsung memacu traffic internet di kota ini.

Pada Tugas Akhir ini dilakukan simulasi IIX (Indonesia Internet Exchange) di kota Bandung menggunakan software Opnet Modeler 14.5 versi edukasi dengan menganalisa parameter QoS meliputi delay, jitter, troughput, packet loss pada jaringan IIX (Indonesia Internet Exchange) sebelum dan sesudah adanya IIX (Indonesia Internet Exchange) di kota Bandung. Tugas Akhir ini menggunakan 4 skenario yaitu scenario 1 IIX Jakarta, scenario 2 IIX Bandung, Skenario 3 IIX Jakarta-Bandung dan scenario 4 Jakarta-Bandung 3 tahun mendatang.

Pada analisa delay, scenario 2 menghasilkan nilai delay yang paling baik dibandingkan scenario lainnya. Di scenario 2 delaynya hanya 0.0000055 sec. Sedangkan umtuk nilai Jitter, scenario 2 kembali menghasilkan nilai paling baik, yaitu 0 sec. Untuk nilai packet loss, baik scenario 1, scenario 2 dan scenario 4 menghasilkan nilai packet loss yang sama yaitu 0 bit/sec sedangkan scenario 3 menghasilkan packet loss 0.0022222 bit/sec. Dan untuk nilai performansi throughput mendapatkan hasil yang baik di semua scenario. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa implementasi IIX di Bandung menghasilkan nilai performansi yang bagus, baik dari sisi delay, jitter, packet loss dan throughput. Di keadaan masa depan hasil implementasi ini akan berdampak baik pada pertumbuhan pengguna internet, pertumbuhan ISP, pertumbuhan trafik, memacu pertumbuhan ekonomi dan memacu pertumbuhan konten lokal di Bandung dan sekitarnya. Maka implementasi IIX di kota Bandung merupakan sebuah solusi.

Kata Kunci : IIX, Parameter QoS, ISP, NAP, Traffic.ABSTRACT: While the Internet in Indonesia grew rapidly and the increasing number of internet service providers. Association of Indonesian Internet Service Providers (APJII) create a national peering interconnection to the addressing on the Internet becomes faster and not use the Internet to the global Internet traffic. Interconnection of local exchange is called IIX or Indonesia Internet Exchange, which connects all the ISPs (Internet Service Provider) and NAP (Network Access Provider) within a centralized network and interconnected, with peering interconnection is the connection between the ISP. The high Internet traffic is in other large cities, not least in Bandung. Bandung currently has a lot of ISPs which indirectly boost Internet traffic in the city.

In this Final Project will be simulated IIX (Indonesia Internet Exchange) in the city using Opnet Modeler 14.5 educational version simulation software to analyze the QoS parameters include delay, jitter, throughput, packet loss on networks IIX (Indonesia Internet Exchange) before and after the IIX (Indonesia Internet Exchange) in Bandung. This final scenario using 4 scenarios that Scenario 1 IIX Jakarta, Scenario 2 Bandung IIX, Scenario 3 IIX Jakarta-Bandung and Scenario 4 Jakarta-Bandung next 3 years.

In delay analysis, scenario 2 yields the best delay value compared to other scenarios. Here the scenario 2 delay is only 0.0000055 sec. While umtuk Jitter value, scenario 2 re-generate the best value, ie 0 sec. For the value of packet loss, either scenario 1, scenario 2 and scenario 4 yields the same value of packet loss is 0 bits / sec, while scenario 3 result in packet loss 0.0022222 bits / sec. And for the throughput performance gain good results in all scenarios. Overall it can be concluded that the implementation of IIX in Bandung produce a good performance value, both in terms of delay, jitter, packet loss and throughput. And the future state of this implementation will impact both on the growth of Internet users, ISP growth, traffic growth, spur economic growth and spur the growth of local content in Bandung area. Then the implementation IIX in the city is a solution.

Keyword: IIX, Parameter QoS, ISP, NAP, Traffic.

Subjek

Jaringan Multimedia
 

Katalog

Simulasi dan Analisis Performansi Jaringan Indonesia Internet Exchange di Kota Bandung Sebagai Alternatif Pengembangan Internet di Indonesia
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

Akhmad Fandhia Roesyidi
Perorangan
Istikmal, Tody Ariefianto Wibowo
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2012

Koleksi

Kompetensi

 

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini