ABSTRAKSI: Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini mulai bergerak ke arah teknologi BWA (Broadband Wireless Access). WiMAX ( Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan teknologi yang dikembangkan karena meningkatnya kebutuhan akan akses broadband secara nirkabel (BWA). WiMAX adalah salah satu standar pada BWA yang diperkenalkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineering) dengan sistem IEEE 802.16.
Penambahan Forward Error Correction (FEC) diharapkan mampu menekan kuantitas bit error rate (BER) sebagai akibat pengiriman data yang besar dan cepat. Salah satu jenis dari Forward Error Control adalah Turbo Code.
Berdasarkan hasil simulasi secara keseluruhan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pengkodean Turbo code dengan menggunakan code rate = 1/3. Untuk memperoleh kualitas BER sebesar 10-4, pada code rate 1/3 diperlukan SNR 5.75 dB dengan coding gain sebesar 5.75 dB. Pemetaan sinyal menggunakan QPSK memiliki performansi lebih baik dibandingkan 16 QAM karena dapat mencapai target BER 10-5 pada SNR sebesar 6.5 dB dengan coding gain sebesar 3 dB dan penggunaan Random Interleaver menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam hal meningkatkan BER. Hal ini dapat dilihat ketika menggunakan Random Interleaver 16x16, target BER 10-4 dapat dicapai pada SNR 5 dB dengan coding gain sebesar 2.5 dB.Kata Kunci : Turbo Code, Interleaver, BER, QPSK, OFDMABSTRACT: The development of telecommunications technology are now starting to move towards technology BWA (Broadband Wireless Access). WiMAX is a technology that was developed because of increased demand for broadband wireless access (BWA). WiMAX is a BWA standards that introduced by the IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineering) with IEEE 802.16 system
The addition of Forward Error Correction (FEC) is expected to reduce the quantity of bit error rate (BER) as impact of a large data transfer. One type of Forward Error Control is Turbo Code.
Based on the overall simulation results, we can conclude that using Turbo code with variation of code rate, mapping, interleaver and constraint length can get a BER increasing too . To get a quality BER as a big 10- 4, on code rate 1/3 needed SNR 5.75 dB with a coding gain as a big 5.75 dB. Mapper using a QPSK signal mapping get a better performance than 16 QAM because it can reach a BER target 10-5 in SNR as a big 6.5 dB with coding gain as a big 3 dB and random interleaver shows excellent performance in terms of improving the BER. When system using a Random Interleaver 16x16, BER target BER 10-4 can be reached at SNR 5 dB with coding gain as a big 2.5 dB.Keyword: Turbo Code, Random interleaver, BER, QPSK, OFDM